Peningkatan kualitas Calon pekerja Migran Indonesia (CPMI) adalah dengan pelatihan bahasa dan ketrampilan. Untuk itu perlu disesuaikan sistem dan kurikulumnya dengan kebutuhan sektor industri di Jepang.
Hal tersebut dikatakan oleh Ardi Asrianto, S.Pd, Manager Personalia Koba Group. “Peningkatan kualitas (Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI dengan memberikan pelatihan bahasa Jepang dan Keterampilan. Kita harus menyesuaikan sistem dan kurikulum pelatihan CPMI dengan kebutuhan sektor industri di Jepang sehingga sesuai dengan standar yang diharapkan, termasuk juga kemampuan Bahasa Jepang,” ujar Ardi Asrianto.
Ditambahkan oleh Ardi bahwa Koba Group sangat siap dan berpengalaman dalam melakukan pelatihan untuk mendidik calon pekerja migran Indonesia untuk diberangkatkan di Jepang.
“Selain itu, Koba Group memiliki jaringan RSO – Registered Support Organization di Jepang, sehingga kami berkeyakinan akan dapat diandalkan,” tambahnya.
Saat ini Koba Group mempunyai program unggulan yaitu bidang caregiver atau perawat lansia. “ Disebutkan 5 tahun ke depan dibutuhkan 60.000 perawat lansia. Indonesia sendiri dalam hal ini bersaing dengan beberapa negara lain, namun Vital Corp sebagai RSO yang resmi menilai Indonesia memiliki potensi lebih untuk mengisi peluang tersebut terlebih SDM Indonesia memiliki kelebihan dalam hal keterampilan dan lebih cepat beradaptasi dengan bahasa dan budaya Jepang,” ungkap Ardi.
Saat ini Koba Group dalam memiliki berkomitmen dalam penyiapan para pekerja migran yang berkualitas.Disebutkan bahwa untuk saat ini hingga beberapa tahun ke depan, Jepang mengalami kekurangan tenaga kerja dan masalah penuaan penduduk. Sehingga, untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja dengan produktif, Jepang harus merekrut tenaga kerja asing. Untuk menghadapi masalah tersebut, pada 1 April 2019, Pemerintah Jepang mengeluarkan kebijakan baru terkait regulasi keimigrasian, yaitu status perumahan baru bagi Specified Skilled Worker (SSW) atau Pekerja Berketerampilan Spesifik yang akan bekerja ke Jepang.