Jepang membutuhkan tenaga kerja yang banyak. Tidak kurang ada 345.150 orang yang dibutuhkan selama lima tahun ke depan untuk 14 sektor industri. Jumlah tenaga kerja sebesar itu dibutuhkan melalui program untuk visa Specific Skills Worker (SSW). Dan Koba Group siap memfasilitasi pelatihan bagi Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI).
Hal ini dikatakan oleh Mr. Tomonori Kobayashi CEO Takumi Koba Indonesia saat virtual dengan Disnakertrans Jatim. Disebutkan oleh Kobayashi bahwa jumlah yang dibutuhkan meliputi tenaga perawat berjumlah 60.000 orang untuk lima tahun ke depan sedangkan untuk bidang industri yang dibutuhkan sebanyak 30.000 orang.
“Adanya kekurangan tenaga kerja di Jepang terjadi di berbagai sektor industri. Hal ini disebabkan karena angka kelahiran yang menurun dan populasi orang tua meningkat. Dan ini diperkirakan akan terus berlanjut di masa mendatang, utamanya bidang keperawatan, kekurangan tenaga kerja yang serius terus berlanjut,” jelas Kobayashi.
Ditambahkan oleh Kobayashi hal sebaliknya terjadi di Indonesia. Saat ini Indonesia memiliki jumlah penduduk yang terus bertambah. “Saya berpikir akan menjadi hubungan yang saling menguntungkan jika orang Indonesia yang muda dan berbakat dapat datang ke Jepang untuk bekerja,” tambahnya.
Menurutnya Jepang membutuhkan Pekerja Imigran Indonesia (PMI) karena memiliki berbagai keunggulan dibandingkan pekerja di negara lain, utamanya wilayah Asia Tenggara seperti Filipina dan Vietnam. Tenaga kerja Indonesia lebih disukai karena dikenal sangat sopan, berbakat, dan terampil dalam bekerja sehingga dan orang Jepang menyukai mereka.
“Jika seorang Pekerja Migran Indonesia (PMI) ingin bekerja di Jepang dengan visa “Keterampilan Khusus (SSW)”, maka dia harus belajar bahasa Jepang terlebih dahulu. KOBA GROUP siap memberikan pelatihan untuk mendidik Pekerja Imigran Indonesia (PMI) yang akan dikirim ke Jepang, selain itu, kami memiliki banyak pengalaman di bidang pendidikan,” ujarnya.